Pertamina Respons Isu Bakal Beli Minyak Rusia

Pertamina dikabarkan membeli minyak dari Rusia. Minyak akan sampai di Kilang Cilacap September mendatang.

Pertamina Respons Isu Bakal Beli Minyak Rusia – PT Pertamina (Persero) melalui anak usaha mereka PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) buka suara soal kabar yang menyebut mereka mengimpor minyak dari Rusia.

Corporate Secretary PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Hermansyah Y Nasroen tidak membantah maupun mengiyakan isu itu. Ia hanya menegaskan rencana pembelian minyak mentah disesuaikan dengan kebutuhan.

Selain itu, pihaknya juga bakal tetap memperhatikan batas harga alias price cap.

Pertamina dalam melakukan pembelian minyak mentah sesuai dengan kebutuhan spesifikasi masing-masing kilang dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku, termasuk ketentuan secara internasional.

Juga bila melakukan pembelian minyak mentah dari Rusia, dilakukan dengan mekanisme price cap,” sambung Hermansyah.

Indonesia diisukan kembali membidik impor minyak dari Rusia setelah lebih dari 10 tahun terakhir.

Reuters mengklaim Pertamina kini kembali menargetkan impor minyak mentah. Harapannya, pasokan minyak dari Rusia tiba di Kilang Cilacap pada 15 September 2024 hingga 17 September 2024 mendatang.

Jenis minyak yang dilirik adalah Urals Rusia. Ada juga beberapa jenis lainnya, yakni Kirkuk, Jubilee, dan Al Shakheen.

Pertamina juga meminta minyak Sokol di antara jenis minyak mentah, seperti Azeri BTC, El Sharara, Qua Iboe, dan lainnya untuk tiba di (Kilang) Cilacap pada 18 September (2024)-20 September (2024),” kata laporan Reuters, Selasa (23/7).

Minyak Sokol akan dipasok berdasarkan ketentuan cost and freight (CFR) atau delivery at place (DAP) di pelabuhan.

Reuters melaporkan salah satu tender pengadaan minyak ini sudah ditutup pekan lalu dan yang lainnya berakhir pada Senin (22/7). Akan tetapi, hasil tender tersebut belum diumumkan.

Pembatasan tersebut mengatur bahwa harga minyak dipatok US$60 per barel.

Lebih dari satu dekade lalu

London Stock Exchange Group (LSEG) mencatat Indonesia terakhir kali membeli minyak dari Rusia sudah lebih dari satu dekade yang lalu. Saat itu, Pertamina mengimpor minyak ESPO Blend dan Sokol.

Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati pada 2022 lalu mengatakan rencana pembelian ini karena Pertamina menilai harga minyak ini lebih murah, terutama di tengah konflik dan hujan sanksi dari negara-negara barat usai Rusia menyerang Ukraina.

Di saat harga sekarang situasi geopolitik, kami melihat ada opportunity untuk membeli dari Rusia dengan harga yang baik,” ungkap Nicke dalam rapat dengar pendapat (RDP) bersama Komisi VI DPR RI pada akhir Maret 2022.

Untuk masalah ini (perang Rusia-Ukraina), secara politik tidak akan masalah sepanjang perusahaan yang kami deal ini tidak terkena sanksi,” sambungnya.

Scroll to Top